Konflik Jati Diri Dan Cara Membiasakan Diri Dengan Masalah

Konflik jati diri
"Satu hal yang ku pelajari sekarang, bahwa masalah itu mendewasakan."

Membicarakan masalah, siapa sih yang nggak punya masalah. Semua orang punya masalah, mulai dari masalah dengan orang lain atau masalah terhadap diri sendiri. Namun setiap orang berbeda menyikapi masalah.

Dulu ketika remaja, banyak hal yang nggak bisa aku selesaikan. Terutama menyelesaikan masalah terhadap diri sendiri. Terkadang bahkan iri dengan teman-teman yang hidupnya terlihat menyenangkan. Kenapa bisa aku merasa kebingungan dengan jati diri, bingung dengan masa depan, bingung dengan apa yang harus ku pilih, bingung juga aku bisa merealisasikan impian atau nggak, bahkan bingung dengan diri sendiri maunya yang bagaimana.

Di usia 18 tahun menghadapi konflik seperti itu terasa sangat berat. Stres, makan tak enak dan menimbulkan gejala putus asa. Puncaknya ketika permasalahan yang ku alami itu menjadi tekanan dan semakin menekan hingga menyebabkan menangis tiba-tiba, bahkan nggak tau alasan jelasnya kenapa bisa tiba-tiba menangis.

Sestres itu kah?

Ya memang sestres itu.

Terus bagaimana bisa aku melewati konflik yang hadir dikala itu? Jujur, banyak banget yang harus ku lalui dan waktu lah yang menyembuhkan.

Namun ketika aku bisa sembuh dari konflik tersebut, ternyata masih ada beberapa orang yang masih terbelenggu atau yang mulai mengalami konflik semacam yang pernah terjadi pada ku itu.

Sebagai orang yang pernah mengalami, tentu sangat tau bahwa dukungan dari orang lain begitu berarti. Jadi izinkan aku membagi sedikit pengalaman bagaimana aku bisa melalui agar teman-teman pun bisa melaluinya juga.

Agar bisa melewati konflik pembentukan jati diri

Konflik jati diri
Dan berikut ini adalah pengalaman ku untuk melewati konflik pembentukan jati diri dimasa remaja.

1. Bertanya-tanya untuk mencari jawaban memang baik, namun kita perlu menerima agar pikiran menjadi jernih

Apa yang membuat mu kebingungan? Kalau aku merasa bingung apakah aku ini pendiam seperti orang banyak katakan atau aku ini cerewet seperti beberapa orang katakan. Semakin aku bertanya-tanya tentang hal itu, dan membantah ucapan banyak orang yang menyebutku sebagai seorang yang pendiam, semakin aku tidak tau jawabannya pula. Dan malah menyeret pikiran-pikiran lain dan menyangkut pautkannya dengan penyebab aku menjadi pendiam. Hal tersebut berlangsung lama hingga aku tau jawaban yang pasti. Yaitu kuncinya menerima. Aku mulai menerima sebutan pendiam dan aku pun menerima disebut cerewet oleh beberapa orang. Dengan menerima, jadi bisa ku simpulkan bahwa aku pendiam sama orang-orang yang nggak akrab, sedangkan aku bisa cerewet dengan orang yang akrab. Jadi untuk teman-teman apapun konflik yang sedang dihadapi, khususnya kebingungan jati diri, terimalah semua sebutan orang kepadamu, lalu pikirkan kenapa orang-orang itu menyebut mu demikian. Hal tersebut bisa membuat mu lebih mengenal diri sendiri. Jangan menganggap diri buruk karena akan malah membuat mu semakin terbelenggu dengan konflik yang sedang kamu hadapi. Kuncinya, menerima, memikirkan, mencari kesimpulan dan menerima lagi atau memberbaiki.

2. Mencari motivasi bukan menunggu motivasi

Motivasi sangat penting ketika kita berada di titik terendah. Bagi ku motivasi itu ibaratkan api semangat yang membantu agar bisa melewati konflik atau masalah yang sedang ku hadapi. Sepenting itu motivasi? Ya memang sepenting itulah motivasi.

Dulu aku kurang percaya dengan orang lain, jadi apapun masalah yang sedang ku hadapi akan lebih baik untuk dipikirkan sendiri saja. Yang ku lakukan sebenarnya nggak baik, jika kamu bisa menceritakan apa masalah mu dengan orang lain lebih baik menceritakannya saja. Namun kasus ku ya seperti itu, dipendam sendiri dan dipikirkan sendiri. Jika kamu seperti aku pasti adakalanya merasa kesepian dan ingin ada yang memotivasi agar kita bisa bangkit dari masalah yang sedang dihadapi. Namun pemikiran itu ternyata salah, kita nggak bisa menunggu untuk orang-orang memberikan motivasinya untuk kita yang sedang membutuhkan. Kita harus mencari motivasi sendiri. Misalkan ketika itu aku kebingungan dengan apakah aku bisa menggapai impian ku atau tidak, apakah jalan yang kuimpikan benar dan bisa membuat ku sukses dikemudian hari atau malah salah. Ternyata kebingungan itu menyebabkan tidak percaya diri dan aku memerlukan sesuatu yang bisa memotivasi untuk meyakinkan diri agar menjalani terlebih dahulu. Aku mendapatkan motivasi ku dengan lagu, dengan membaca, dengan menonton video motivasi dan juga dengan menonton film. Ada banyak motivasi yang aku dapatkan sehingga bisa menghadapi jerat konflik remaja. Jadi teman-teman, jangan mengandalkan seseorang untuk memotivasi kita, melainkan kitalah yang harus mencari sendiri motivasi untuk kita bangkit.

3. Percayalah bahwa kamu bisa melaluinya

Untuk percaya diri ketika berada di titik terendah tentunya nggak akan mudah. Konflik membuat kita terombang-ambing, membawa kita kedalam jeratan kebingungan yang tiada henti, bahkan sampai menerbangkan kita untuk membenci diri sendiri. Namun berilah setitik ruangan untuk kamu percaya bahwa bisa melalui masalah yang sedang dihadapi. Sedikit saja itu tidak masalah, yang terpenting didalam lubuk hati yang terdalam kita percaya bahwa akan ada saatnya kita bisa bangkit, menjalankan aktivitas seperti biasanya dan berjuang keras untuk meraih impian. Ya, kamu bisa karena aku bisa. Teman-teman, percayalah bahwa kamu bisa melaluinya, kamu bisa memahami diri  mu sendiri, kamu bisa menentukan jalan mu sendiri dan kamu bisa yakin apa yang akan kamu jalani.

4. Waktu yang akan menyembuhkan luka

Ada fasenya untuk sakit dan ada fasenya untuk sembuh. Dan jika ditanya kenapa aku bisa melalui konflik itu, aku juga nggak paham kenapa bisa melaluinya. Yang aku lakukan adalah sering mencari motivasi baik lewat lagu, bacaan, video motivasi ataupun film. Karena ketika aku mendapatkan motivasi, aku menjadi percaya diri dan bisa berpikir positif. Lalu setelah itu, ku pikir waktulah yang menyembuhkan. Jangan lupa untuk terus percaya bahwa kita adalah seseorang yang kuat. Kita kuat menghadapi konflik yang terjadi, dan percayalah waktu akan menyembuhkan.

Nah empat poin diatas itulah yang membuat ku bisa melewati konflik pembentukan jati diri pada masa remaja. Kuncinya adalah mengandalkan diri, beri stimulasi positif bahwa aku kuat, aku bisa melaluinya. Dan pastilah suatu saat nanti kamu bisa melalui belenggu konflik itu.

Tapi membicarakan motivasi di poin nomor 2, aku akan berikan alasan kenapa bisa bangkit dengan melakukan kegiatan mendengar lagu, membaca, menonton video motivasi dan menonton film. Dan berikut adalah alasannya.

Kegiatan yang bisa memotivasi

Kegiatan memotivasi

1. Mendengar lagu

Aku memang suka mendengar lagu dibanding mengeluarkan suara untuk bernyanyi. Ketika mendengar lagu aku bisa menikmati musiknya sekaligus mendengarkan lirik lagunya. Banyak sekali lagu-lagu yang memiliki lirik membangun dan memotivasi. Tips dari ku ketika kamu ingin termotivasi dengan mendengarkan lagu, pilihlah lagu yang sesuai. Jangan memilih lagu melow yang malah akan membuat suasana hati menjadi buruk.

2. Membaca

Taukah kamu kalau membaca bisa mengurangi stres lebih efektif dibanding mendengar musik. Ternyata bener banget loh. Nggak perlu bacaan yang berat-berat sih, membaca artikel motivasi di internet sudah lumayan cukup untuk membangkitkan semangat. Banyak sekali artikel-artikel motivasi yang tersebar di internet. Bacalah artikel-artikel motivasi itu sebanyak-bayaknya, karena ketika kita berada di titik terendah kita memerlukan banyak motivasi untuk membuat bangkit.

3. Menonton video motivasi

Lagi-lagi ada banyak motivasi yang tersebar di internet. Aku sering banget menonton video motivasi bahkan sampai sekarang. Bedanya kalau sekarang lebih banyak menonton video motivasi tentang kesuksesan, sedangkan dulu mengenai krisis identitas diri atau pembentukan jati diri karena dulu sangat butuh motivasi agar terlepas dari konflik tersebut. Ketahuilah bahwa menonton video motivasi akan perlahan membuat kita bangkit.

4. Menonton Film

Ada film-film tertentu yang membangkitkan api semangat. Dan kebetulan aku lebih suka menonton film yang memberikan manfaat untuk ku. Misalkan menambah wawasan dan informasi, membangkitkan semangat dan masih banyak lagi.

Selain empat poin diatas, kamu bisa menambahkan sendiri kegiatan yang bisa memotivasi mu. Sebenarnya masih banyak lagi, namun aku sarankan kegiatan yang kamu sukai dan mendatangkan motivasi, jangan yang membuat mu semakin terpuruk.

Masalah akan mendewasakan

Masalah mendewasakan
Teman-teman jangan khawatir, apa yang sedang kamu alami, yang membuat mu terpuruk sekarang hanyalah pembelajaran untuk kita menjadi lebih dewasa. Permasalahan yang muncul akan mendewasakan kita.

Dulu mungkin aku menyumpahi konflik yang ku alami, merasa iri dengan teman-teman yang normal saja, namun kini aku mensyukuri ketika melihat teman yang seumuran sekarang baru merasakan konflik yang dulu terjadi pada ku. Setidaknya aku sudah berhasil melaluinya.

Aku juga bersyukur dengan pribadi ku mulai berkembang baik. Misalkan lebih tenang dalam menyikapi permasaahan, mencari solusi dengan matang tanpa gegabah, lebih bisa belajar mencintai diri sendiri dan memahami diri sendiri dan juga lebih bisa percaya diri.

Lalu kenapa aku bisa melalui konflik ini dan kamu tidak?

Pasti kamu juga bisa.

Quotes

Quotes
Dan yang terakhir, aku ingin membagikan quotes dari kutipan buku, musik ataupun film yang pernah ku lihat atau ku baca khusus untuk teman-teman yang sedang berjuang untuk konflik pembentukan jati diri.

Saat merasa dunia ini penuh masalah. Berarti kamu tumbuh dewasa. Pada titik tertentu , kita semua akan menyadarinya, bahwa dunia tak hanya menawarkan kehidupan bahagia saja. (Grace - The Gifted Graduation)
Gejolak yang ada dalam diri kita dan juga rasa cemas adalah proses yang harus kita alami ketika kita ingin berhasil melahirkan sesuatu yang bersinar. (RM - BTS)
Jadilah dirimu sendiri dan itu yang membuat mu sangat spesial. (Time - The Gifted Graduation)
Kau harus menghadapi bayang-bayang di dalam batinmu, tetapi jangan sampai tenggelam jauh ke dalamnya. Hadapilah dan bergeraklah maju.  (Suga - BTS)
Next Post Previous Post
8 Comments
  • Siva
    Siva 15 Desember 2020 pukul 07.34

    Aku suka sama artikelnya, bahasanya mudah dimengerti, betul banget mba apa yang mba tulis, hanya diri sendiri yang bisa buat bangkit lagi. Semangat trs ��

    • Rita
      Rita 15 Desember 2020 pukul 08.13

      Terimakasih mba Siva๐Ÿ’• Ayo semangattt....

  • Mbul Kecil
    Mbul Kecil 15 Desember 2020 pukul 12.02

    kalau aku biasanya lebih suka mendengar lagu

    kadang kala lurik di lagu bisa mempunyai arti yang sangat dalam dan tiba tiba kok merasa relate, lalu menimbulkan efek tenang dan damai di dalam hati hehe

    • Rita
      Rita 15 Desember 2020 pukul 15.32

      Bagus mba, memang banyak banget lagu yang isi liriknya memotivasi gak sekedar patah hati atau jatuh cinta๐Ÿ˜†

  • Mayuf
    Mayuf 15 Desember 2020 pukul 13.41

    Aku juga kalo dipikir dulu pas kecil pengin cepet dewasa eh sekarang dah dewasa tambah banyak pikiran kayaknya lebih seru pas kecil wkwk
    Tapi ya mau gimana lagi kita hanya bisa trus menerima dan menjalani hehe

    • Rita
      Rita 15 Desember 2020 pukul 15.36

      Hehe ya mau gimana lagi, begitulah proses hidup๐Ÿ˜„ terkadang gak sesuai harapan wkwk

  • My Naden Milen
    My Naden Milen 20 Desember 2020 pukul 10.34

    Mencari motivasi bukan menunggu motivasi, ahh aku suka banget kata-kata itu. makasih loh kak sudah shraing tentang hal ini apalagi permasalahan iini cocok banget untuk yang masih remaja khsusunya SMA
    Terima kasih kak

    • Rita
      Rita 20 Desember 2020 pukul 11.21

      ๐Ÿ˜ ahhh terimakasih juga sudah baca artikel ini..

      Semangat selalu untuk mu..

Add Comment
comment url