Inilah 4 Tips Agar Anak Terhindar dari Ghosting yang Wajib Orang Tua Lakukan
Salah satu peran penting orang tua untuk menghindarkan anak agar tidak mengalami permasalahan dengan teman dekatnya, yaitu dengan tahu bagaimana tips agar anak terhindar dari ghosting. Sebab kebanyakan anak yang mengalami ghosting, tak jarang menjadikan mereka merasa sedih, kesal dan kecewa lantaran hubungan dengan teman dekatnya harus berhenti tanpa kejelasan. Oleh karena itulah, Anda sebagai orang tua perlu tahu beberapa tips dan trik untuk menghindarkan anak agar tidak mengalami ghosting dari teman dekatnya.
Bagaimana Tips Agar Anak Terhindar dari Ghosting?
Belakangan ini, sebagian besar dari kita tentu pernah atau bahkan mungkin sering mendengar istilah ghosting yang kerap dialami oleh anak muda. Pada dasarnya, istilah ini memiliki arti pemutusan hubungan secara mendadak dari seseorang dengan orang lain tanpa adanya kejelasan yang pasti. Ketika seseorang melakukan ghosting, biasanya mereka akan langsung menarik diri dari semua tindakan komunikasi dan mengabaikan semua upaya orang lain saat menghubunginya kembali.
Setiap orang tua wajib tahu, bahwa ketika anak mengalami ghosting, maka bukan tidak mungkin hal ini akan mengakibatkan anak merasa sedih, kesal dan pastinya kecewa. Bagi Anda yang tidak ingin hal ini terjadi dan menimpa pada anak Anda, maka sebaiknya perlu menerapkan beberapa tips menghindarkan anak dari ghosting berikut ini.
1. Cari Tahu Niat Awal Seseorang Mendekati Anak
Salah satu tips yang bisa Anda lakukan untuk menghindarkan anak dari korban ghosting, yaitu dengan mencari tahu apa niat awal seseorang tiba-tiba mendekati anak Anda. Dalam hal ini, Anda bisa mengorek informasi lebih dalam apakah orang tersebut benar-benar menyukai anak Anda atau justru hanya main-main saja. Dengan mencari tahu niat awal seseorang mendekati anak Anda, maka hal ini akan menghindarkan Anda maupun anak Anda untuk membuat kesimpulan sendiri yang justru mengecewakan nantinya.
2. Berikan Pengertian ke Anak Agar Jangan Mau Dipanggil “Sayang” Jika Belum Ada Kejelasan Status
Terkadang banyak orang yang suka iseng memanggil “sayang” ke lawan jenis, padahal mereka baru saja kenal beberapa hari. Apabila Anda mendapati hal ini menimpa anak Anda, maka pastikan Anda memberikan pengertian ke anak agar jangan mau dipanggil “sayang” jika belum ada status hubungan yang jelas. Sebagai orang tua, khususnya yang memiliki anak perempuan, disini Anda bisa mengajarkan anak untuk jual mahal agar terhindar dari orang-orang yang suka ghosting.
3. Batasi Jarak dan Obrolan Anak dengan Teman Dekatnya
Ketika Anda mendapati anak sedang menjalin hubungan dekat dengan lawan jenis, pastikan untuk memberikan batasan jarak dan obrolan keduanya agar tidak bertindak secara berlebihan. Sebab ketika anak Anda sudah terlanjur bucin dengan teman dekatnya, sudah pasti anak akan merasa sangat kehilangan ketika mereka sudah mulai pergi tanpa kejelasan yang pasti. Agar hal ini tidak menimpa anak Anda, maka sebisa mungkin Anda membatasi jarak dan obrolan anak dengan teman dekatnya jika belum memiliki hubungan yang pasti.
4. Tegaskan Pada Anak Agar Jangan Baper dengan Rayuan Atau Gombalan
Walaupun hanya sekedar diberikan rayuan atau gombalan dari lawan jenis, terkadang anak muda sering kali merasa terbawa perasaan atau istilahnya baper. Sebelum anak Anda menjadi salah satu korban ghosting dari teman dekatnya, maka sebaiknya Anda perlu menegaskan kepada anak agar jangan baper dengan semua rayuan ataupun gombalan yang diberikan. Sebab ketika anak Anda sudah terlanjur suka dan tiba-tiba saja orang tersebut hilang entah kemana, yang ada hal ini akan merugikan perasaan anak.
Penutup
Jadi, itulah tadi beberapa tips agar anak terhindar dari ghosting yang bisa dilakukan setiap orang tua dalam melindungi anak dari hubungan yang tidak jelas dengan orang lain. Tentunya sebagai orang tua, Anda pasti menginginkan yang terbaik untuk sang anak. Namun sebagai gantinya, meski Anda menjaga utamakan pendekatan yang baik jangan terlalu memaksa keputusan Anda kepada anak Anda. Berdiskusi terlebih dahulu dan berbicara untuk memecahkan masalah bersama-sama.