[CERPEN] Mood buruk


Menatap layar ponsel, menscrool keatas dan kebawah untuk melihati unggahan orang-orang di beranda media sosialnya. Gea mendengus, betapa bosannya ia hanya menatap foto-foto orang yang tidak ia kenali. Sadar akan waktu yang terbuang sia-sia, Gea pun beralih ke sebuah aplikasi video berwarna merah dengan tulisan youtube berwarna putih. Mengetik sesuatu di search pencarian, lalu beberapa detik kemudian munculah daftar video yang ia cari sesuai dengan pencarian yang ia ketikan. Lalu jari jempolnya kembali menscrool kebawah, untuk mencari lagu yang pas. Lagu GAC berjudul bahagia mengalun diiringi dengan musik video yang nampak di layar ponsel Gea.

Gea sendiri berbaring di kasur, menatap langit-langit kamarnya, membiarkan lagu mengalun dengan tiga penyanyi bersuara selaras. Dia berharap lagu yang mengalun itu bisa membangkitkan semangatnya kembali. Banyak hal yang harus Gea lakukan, akan tetapi mood buruk menghalangi. Dia seperti digiring oleh perasaan negatif yang mencoba mengganggu otak.

Dibawah sana, tugas kuliah berserakan di karpet. Deadline pengumpulan tinggal dua hari lagi. Gea harus menyelesaikan segera. Akan tetapi mood buruk itu telah meracuni otaknya hingga tak berjalan dengan semestinya. Tak ada ide untuk menyelesaikan tugas itu, hanya rasa malas dan tidak ingin melakukan apa-apa.

"Ayo Gea, semangat!" Gea menyemangati dirinya sendiri. Kemudian turun dari kasur dan beralih pada tugas-tugasnya. Harus selesai, kata-kata yang ia tekankan dalam hati, namun tak sampai ke otak.

Gea memaki dirinya sendiri, lalu membanting pelan bukunya dengan perasaan frustasi. Otaknya tak bisa berpikir jernih saat ini. Dengan perasaan kesal, ia pun menyambar ponselnya dan langsung mematikan lagu yang berputar, merasa percuma karena tak bisa membangkitkan semangatnya.

Gea berjalan keluar kamar, menuju dapur untuk mengambil segelas air dingin di dalam kulkas. Setelah meneguknya hingga tandas,  dia kembali menuju kamarnya. Membanting tubuhnya kembali kekasur setelah mematikan lampu kamar dan beralih menyalakan lampu tidur. Jam di dinding sudah menunjukkan pukul sembilan malam. Dengan mood yang sedang buruk Gea tidak bisa melakukan apa-apa. Apapun yang dipaksakan tidak akan menghasilkan sesuatu yang bagus. Lebih baik Gea mengistirahatkan tubuh dan otaknya. Sebelum memejamkan mata ia berdo'a agar pikirannya kembali fresh dan perasaannya kembali membaik. Gea pun terlelap.


-SELESAI-


Catatan :
Hanya tulisan receh yang tak memiliki makna berlebihan.
Next Post Previous Post