Review buku thriller lokal karya Tsugaeda SUDUT MATI

Review Buku Sudut Mati

“Lagi-lagi Tsugaeda memilih genre yang tak biasa untuk novelnya. Penuh intrik berliku. Dua jempol untuk Sudut Mati!” --Rizki Ridyasmara, penulis The Jacatra Secret


Keterangan buku SUDUT MATI

Judul : Sudut Mati
Penulis : Tsugaeda (Ade Agustian)
Genre : Thriller Korporasi
Tahun terbit : 2015
Penerbit : Bentang Pustaka
Jumlah halaman : 352

Sinopsis SUDUT MATI

Buku Sudut Mati

Titan Prayogo akhirnya kembali ke Indonesia setelah sekian lama pergi meninggalkan negaranya. Titan merupakan anak ketiga dari pengusaha kaya raya bernama Sigit Prayogo. Kedatangan Titan adalah untuk memperbaiki perusahaan ayahnya yang diambang kehancuran. Abangnya yang bernama Titok yang merupakan anak sulung Sigit sekaligus bakal pewaris Grub Prayogo hanya senang berfoya-foya dan tidak bisa mengurus perusahaan. Akibatnya perusahaan menjadi oleng dan semakin oleng dengan Sigit Prayogo yang hanya sibuk dengan pencalonan presiden dirinya.

Namun kepulangan Titan nampaknya bukan hanya karena memperbaiki perusahaan, tetapi juga untuk menyelamatkan keluarganya. Perusahaan pesaing yaitu Ares Inco berambisi untuk mengancurkan Grub Prayogo sekaligus membunuh satu persatu keluarga Prayogo.

Yaitu Tiara, anak bungsu Sigit Prayogo itu menjadi menantu dari bos besar Ares Inco. Sang Ayah tidak tau menahu jika Tiara menjadi sandera untuk menghancurkan keluarganya. Dan Tiara lah yang memberitahu Titan agar bisa menyelamatkan dirinya sekaligus keluarganya.

Namun, permasalahan belum selesai dengan Ares Inco. Permasalahan internal terjadi akibat keberhasilan Titan memulihkan keadaan perusahaan. Tapi keberhasilan tersebut tidak disambut baik oleh Titok. Calon pewaris Grub Prayogo itu menduga jika Titan mencari muka untuk merebut perusahaan darinya. Titok marah dan tidak terima, namun Titan seolah lebih tau dari semuanya, dia sengaja melengserkan Sigit dan juga Titok dari perusahaan. Dia juga mengambil keputusan untuk mengeluarkan Teno dari penjara.

Teno Prayogo adalah Abang Titan setelah Titok. Anak Sigit Prayogo yang paling pintar dan paling pembangkang dengan perangai yang paling berbeda pula. Ia dipenjara akibat kasus pembunuhan ibunya sendiri yaitu Prameswari pada tahun 2004. Teno memiliki pesan ganjil yang dia ucapkan saat pengadilannya. “Maafkan aku, Ibu! Tapi, Ayah harus dihabisi.”

Konflik yang awalnya hanya dengan perusahaan ilegal Ares Inco, namun bertambah dengan ambisi Teno yang sangat ingin membunuh ayahnya sendiri. Walaupun Titan berhadapan dengan Ares Inco yang akan menghancurkan perusahaan dan akan mengabisi semua keluarganya, namun Titan agaknya lebih merasa takut dengan Teno yang berambisi membunuh ayah mereka.

"Kalau kau tak siap kehilangan satu hal, kau akan kehilangan segalanya. Aku tak bisa dihentikaan, Tan. Aku tak bisa dihancurkan. Ketika kau masuk ke sel itu, aku bisa melihat harapan yang menyala-nyala di matamu, sebuah keyakinan mantap bahwa kau bisa mengendalikanku. Itu sebuah kekeliruan besar. Apa yang kubilang kepadamu dulu? Tepat sebelum aku dipenjara dan kau mendatangiku di pengadilan. Apa yang kubilang? Kukatakan, pergilah! Menjauhlah dari tempat terkutuk ini! Aku senang ketika mendengar kau berangkat ke Amerika. Tapi, ternyata sekarang kau malah kembali kemari."

Review SUDUT MATI

Sudut Mati merupakan novel genre thriller karya kedua Tsugaeda setelah Rencana besar. Setiap cerita genre thriller pastinya ada adegan kekerasan atau adegan kebrutalan lainnya. Tapi Sudut Mati bukan novel genre thriller pembunuhan, jadi tenang saja, pembaca nggak akan berjumpa dengan adegan pembunuhan brutal, eh sedikit saja deng, yaitu di salah satu adegan Titok, karena memang Titok adalah tokoh yang selalu menang berkelahi atau dia digambarkan menjadi jagoan, jadi ada sedikit adegan agak brutal saat dia berkelahi.

Namun selebihnya, Sudut Mati pasti akan membuat pembaca berkesan, kenapa?

Pertama gaya bahasanya ringan, walaupun dengan tema berat membahas perusahaan, kampanye, persaingan usaha atau sekelumit kehidupan orang kaya, namun bagi pembaca yang awam masih bisa dicerna dan dipahami. Kemudian, jalan cerita atau alurnya itu cepat, walaupun kadang ada flashback tapi itu merupakan hal penting dan nyambung dengan cerita selanjutnya. Biasanya alur cepat sangat disukai dengan pembaca yang cepat mudah bosan, termasuk saya. Tenang saja, nggak ada narasi yang terlalu panjang dan membosankan, atau yang kurang suka dengan kalimat sastra, novel thriller kayaknya jarang bersastra deh.

Kemudian yang ketiga, bermakna. Banyak pelajaran yang bisa didapatkan dari membaca Sudut Mati. Saya dapat pelajaran dari tokoh Titan, bahwasannya ambisi untuk memperbaiki semua keadaan yang rusak pasti akan muncul kerusakan yang baru. Kita nggak bisa mengatur semua dengan rencana yang sudah dirancang, ada hal yang pastinya akan keluar dari jalur rencana dan timbulah kerusakan yang baru. Saya setuju dengan Teno, bahwasannya manusia seharusnya hidup sesuai kapasitasnya sebagai makhluk hidup unggul yang berpikir, berefleksi dan berbuat. Tapi hampir semua  manusia nggak seperti itu. sekarang banyak orang yang berambisi untuk mengatur masyarakat. Padahal semakin besar nafsunya untuk mengatur masyarakat, semakin serius juga kerusakannya.

Teno itu tokoh yang nggak mudah ketebak dengan sikapnya yang aneh. Kalau di dunia film, mungkin ibaratkan dia tokoh psikopat yang cerdas. Berteguh dalam pendirian, tapi pendiriannya itu salah. Dia juga menjadi sumber teka-teki dalam cerita, bisa jadi kalau nggak ada Teno cerita kurang menarik. Dan satu lagi pembelajaran yang berkesan dari Sigit Prayogo yaitu bersyukur. Kebaikan bisa tercipta dari hal kecil, namun terkadang yang kita anggap hal kecil, bagi orang lain itu hal yang sangat besar. Tapi kita melupakan itu dan ingin menciptakan kebaikan yang lebih besar sampai menjadi ambisi yang malah menghancurkan.

Dan yeah, Sudut Mati bukan hanya bercerita tentang konflik perusahaan, tapi lebih fokus kekeluargaan. Untuk pembaca yang menyukai bacaan yang penuh teka-teki, suka dengan cerita yang membuatnya jadi menebak dan menduga-duga si tokohnya, atau suka dengan cerita thriller yang simple gaya bahasanya tapi banyak pembelajarannya, novel Sudut Mati termasuk yang cocok. Nggak ada permasalahan saat saya baca Sudut Mati, cuma saya terlalu penasaran dengan tokoh Teno, jadi awal baca langsung melangkah ke halaman yang ada Teno nya. Tapi semakin memahami Teno, semakin banyak teka-tekinya, jadi baca dari awal lagi dan sampai selesai. Salah satu bab favorit  saya adalah di bab Mickey Mouse.
Next Post Previous Post