Berdamai Dengan Masalah, Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat

buku sebuah seni untuk bersikap bodo amat
Sebuah seni untuk bersikap bodo amat - Siapa saja pasti punya masalah. Nggak ada orang yang benar-benar nggak punya beban dalam hidupnya. Seperti kata Mark Manson di buku sebuah seni untuk bersikap bodo amat, ia menyampaikan bagaimana masalah hadir dalam hidup kita. Masalah-masalah tersebut supaya nggak menjadi beban yang berat maka perlu kita selesaikan.

Dan masing-masing orang memiliki cara menyelesaikan masalah dengan cara yang berbeda-beda. Adapun beberapa orang yang 'nggak mau' menyelesaikan masalahnya, ia memilih terpuruk, memilih sedih berkepanjangan dan tenggelam dalam masalah-masalah yang kian berat ditanggung.

Setiap hal yang ada di dunia ini ada baik atau buruknya, ada negatif juga positif yang menyertainya.

Seperti halnya masalah. Ia hadir sebagai ujian, dimana sebenarnya memiliki sisi positif juga.

Saya punya laptop dan tiba-tiba mati nggak bisa hidup lagi. Memang laptopnya sudah lama dan mungkin karena sudah faktor usia juga. Akibat laptop saya mati, saya jadi kesulitan untuk menulis artikel ataupun mengetik.

Saya pusing, bingung karena masih banyak tugas dan ngeblog jadi terhambat. Alhasil saya terpaksa mengandalkan HP untuk mengetik berbagai artikel dan mempublishkannya ke dalam blog.

Sisi positif yang bisa diambil adalah, mungkin jika laptop saya nggak mati, maka saya nggak akan pernah ngeblog lewat HP. Dengan masalah tersebut hadir, tiba-tiba otak saya dipaksa untuk mencari solusi agar masalah yang saya hadapi bisa terselesaikan.

Laptop mati, tapi kan bisa pake HP!

Yeah itumah masalah kecil.

Mungkin beberapa orang akan mengatakan itu. Tapi yang harus digaris bawahi bukan masalahnya tapi pemecahan masalahnya.

Teman-teman pasti tau atau malah ini terjadi pada diri sendiri. Jadi ada contoh, yaitu anak muda kerjanya di kantoran. Dengan segala tuntutan kerja disana, masalah waktu santai yang kian sedikit, hubungan pertemenan di kantor yang buruk dan masih banyak lagi, membuat dirinya stres berat. Belum lagi masalah keluarga atau asmara dengan pacarnya yang kian renggang menambah beban pikirannya. Ia tiba-tiba malas ke kantor, hilang semangat dan benar-benar merasa stres. Satu tujuannya untuk menghilangkan stres yaitu dengan berbelanja, jalan-jalan, bermain video game seharian atau makan dengan sepuasnya. Yakin setelah itu masalah dengan pacar atau keluarga atau teman-teman dikantor akan selesai?

Belum tentu selesai dan kemungkinan besar nggak selesai.

Masih banyak orang yang ingin menyelesaikan masalah mereka tetapi nggak mau mencari solusinya. Mereka memilih kesenangan-kesenangan semu yang sesungguhnya bukan solusi untuk memecahkan masalah yang terjadi.

Coba saja dia merenungi kenapa dia bisa hilang semangat, kenapa bisa dia malas ke kantor, kenapa bisa hubungannya dengan pacarnya bisa renggang. Carilah apa alasan semua itu bisa terjadi. Introspeksi diri, lalu bagaimana langkah selanjutnya agar bisa kembali semangat bekerja, agar hubungan dengan pacar kembali normal. Itulah yang dinamakan pemecahan masalah.

Seperti halnya masalah saya tadi yaitu laptop yang tiba-tiba mati. Saya pusing, stres juga karena tugas menjadi menumpuk. Kalau saya milih belanja, apa bakal masalah saya terselesaikan? Untung saya dapat solusi yang tepat.

Menjadi kreatif setelah mendapat masalah

Berdamai dengan masalah
Karena kita selalu memikirkan solusi untuk memecahkan masalah yang dihadapi, maka otak kita semakin terasah mencari jalan alternatif atau jalan pintas sekreatif mungkin dalam memecahkan permasalahan tersebut.

Beberapa masalah yang lebih baik diterima dengan ikhlas

Menyelesaikan masalah depresi
Nyatanya memang nggak semua masalah ada ketika kita cari solusinya. Terkadang masalah tersebut memaksa kita untuk 'berdamai atau mengikhlaskan'.

Masalah-masalah ini rumit untuk dipahami, masalah yang menyerang pikiran dan bisa jadi sampai ke mental. Misalkan perasaan kesepian, diacuhkan, kurang kasih sayang, memiliki masa kecil yang kurang bahagia, atau memiliki traumatis yang mendalam dan depresi. Wajar apabila si penderitanya terpuruk juga sedih berkepanjangan. Bahkan mereka pun membutuhkan orang lain untuk menyembuhkannya misalkan dengan psikolog atau psikiater.

Kebahagiaan datang dari diri kita sendiri. Betapa orang lain membantu kita untuk bahagia, namun jika diri sendiri tidak ingin maka kebahagiaan tidak akan datang pada diri kita.

Ada beberapa bab di buku sebuah seni untuk bersikap bodo amat yang menjelaskan mengenai mengikhlaskan masalah, berdamai dengan masalah atau menerima masalah tersebut.

Contohnya yaitu Pete Best, seorang drummer terkenal dengan band rock nya. Teman-teman yang mengetahui The Beatles mungkin ada yang belum tau bahwa drummer pertama mereka adalah Pete Best bukan Ringo starr. Pete diketahui dipecat ketika akan perekaman pertama band rock tersebut. Alasannya nggak jelas, ia hanya mendapat alasan bahwa anggota lain ingin Best keluar.

Setelah hengkangnya Best dari band itu ternyata The Beatles menjadi sangat terkenal dan menjadi legendaris. Best merasa terpuruk dan tenggelam dalam depresi. Ia bahkan pernah ingin bunuh diri.

Bertahun-tahun tenggelam akan depresinya. Terus menyaksikan teman-temannya yang kian populer, jelas ia semakin terpuruk.

Namun pada tahun 1994 dalam sesi wawancara, Pete Best mengatakan, "saya lebih bahagia sekarang, dibanding jika saya masih bertahan di Beatles."

Ia menyebut jika peristiwa pemecatan dirinya dari Beatles menuntun dirinya bertemu dengan istrinya. Kemudian menikah dan menjadi seorang ayah. Pete Best memiliki keluarga yang bahagia pada akhirnya. Walaupun nggak sepopuler teman-temannya, Best memiliki kebahagiaannya sendiri.

Jadi apa yang bisa diambil dari kisah Pete Best? Yaitu ia mampu menerima permasalahannya, mengikhlaskan dan berdamai dengan dirinya sendiri. Kendati bertahun-tahun tenggelam akan depresinya, Pete Best mampu bangkit dan menggapai kebahagiaan dalam hidupnya.

Masalah hadir untuk kita selesaikan. Jika menumpuk maka akan menjadi beban berat. Dan masalah bertubi-tubi hadir untuk menjadikan kita lebih kreatif mencari solusi-solusi. Masalah memiliki sisi positif nya. Saya berharap teman-teman pembaca mampu melihat sisi positif dari masalah yang sedang membelitnya. Saya sangat berharap juga untuk teman-teman yang sedang tenggelam dalam keterpurukan mampu bangkit dan menggapai kebahagiaan seperti Pete Best.


Berdasarkan pemikiran penulis serta buku sebuah seni untuk bersikap bodo amat karya Mark Manson.

Next Post Previous Post
6 Comments
  • Muhammad Izzuddin Alhafizh
    Muhammad Izzuddin Alhafizh 5 Mei 2021 pukul 17.18

    Hai kak, salam kenal ya. Perkenalkan nama saya Izzuddin, saya anak baru di 1M1C ๐Ÿ˜Š

    Sepakat banget sama tulisannya kak. Pernah di fase yang kayak gak ada masalah, rasanya justru itu jadi masalah baru (?)

    Soalnya stuck aja gak seru, kayak ada sesuatu yang challenging wkwk

    • Rita
      Rita 6 Mei 2021 pukul 00.22

      Halo salam kenal kembali๐Ÿ‘‹ iya nih pernah juga. Mungkin emang pada dasarnya masalah itu selalu ada. Kita gak ada masalah tapi tertantang buat mencari masalah, kita ada masalah berusaha untuk mencari solusinya. Ya gitu gitu terus๐Ÿ˜… btw terimakasih sudah menyempatkan mampir

  • Alvi Suryani
    Alvi Suryani 5 Mei 2021 pukul 22.31

    Terkadang menerima kondisi yang lagi bermasalah emang agak susah, tapi mau gak mau harus menerima alias dijalani dan ikhlas. .tapi masih susah dan butuh belajar berproses

    • Rita
      Rita 6 Mei 2021 pukul 00.25

      Iya kak, prosesnya sulit karena harus berdamai dengan diri sendiri dan keadaan. Tapi setelah bisa melalui prosesnya dijamin 'dia' bakal merasa lebih baik

  • Mas Prim
    Mas Prim 7 Mei 2021 pukul 14.48

    Masalah itu membuat saya menyadari bahwa I'm not as strong as I think I am, dan secara tidak langsung membuat saya mendekat kepada Dia yang maha kuat.

    Kalau pengalaman pribadi sih, ketika mengalami masalah, hal pertama yang saya lakukan adalah menerimanya sebagai ketetapan-Nya. As we know, tidak ada hal yang terjadi kecuali atas izin-Nya bukan. Jadi kalau kita mengalami masalah, means, itu atas izin-Nya.

    Why? Nah itu yang perlu kita cari tahu.

    Apakah ujian naik kelas, pengingat biar terus dekat dengan-Nya, or something else. Once we accept it, creativity will flow (atas seizin-Nya).

    • Rita
      Rita 7 Mei 2021 pukul 17.19

      ๐Ÿ˜ terimakasih kak atas komentarnya, secara gak langsung menasehati saya.
      Dan yahh, Tuhan.. Tuhan yg mengerti semuanya atas apa yang Ia kehendaki. Dibalik itu ada banyak positifnya (pasti)

Add Comment
comment url