Paratusin Obat Apa? Pahami Kegunaan hingga Efek Sampingnya

obat paratusin

Penyakit flu dapat menyerang siapa saja, mulai dari bayi hingga lansia. Flu biasanya diawali dengan tanda-tanda badan pegal-pegal, pusing, bersin-bersin, hidung tersumbat, bahkan demam. Penyakit tersebut dapat menimbulkan perasaan tidak nyaman dan membuat aktivitas sehari-hari terganggu. 

Karena itu, sebelum gejala flu berubah menjadi parah, teman-teman perlu melakukan penanganan dini. Selain mengonsumsi makanan bergizi, meminum obat juga sangat membantu untuk meredakan gejala flu, dan salah satunya dengan mengonsumsi obat paratusin.

Apa sih obat paratusin itu? Pastinya ada beberapa teman yang belum tau dong mengenai obat paratusin.

Nah, paratusin itu termasuk golongan obat bebas terbatas yang dapat dikonsumsi tanpa resep dokter. Namun untuk memahami lebih lanjut mengenai paratusin obat apa, mari simak pembahasan lebih lanjut di bawah ini.

Kegunaan Paratusin

Paratusin merupakan obat kombinasi yang berguna untuk membantu meringankan gejala flu seperti demam, bersin-bersin, hidung tersumbat, dan juga dapat digunakan sebagai penurun demam. Meski paratusin bisa dikonsumsi tanpa petunjuk dari dokter, tetapi pada kondisi tertentu seperti kehamilan dan menyusui, penggunaan paratusin sebaiknya dihindari.

Atau lebih bagusnya untuk lebih dulu mendiskusikan dengan dokter sebelum mengonsumsi obat paratusin. Teman-teman bisa memanfaatkan fitur chat dengan dokter yang sangat mudah dilakukan hanya dengan smarphone melalui aplikasi KlikDokter.

Cara Kerja Paratusin

Paratusin termasuk obat jenis antipiretik, analgesik, antihistamin, dan dekongestan yang mengandung beberapa obat seperti paracetamol, chlorpheniramine maleate atau CTM, dan phenylpropanolamine HCl. Di mana obat ini bekerja dalam tubuh dengan menurunkan suhu tubuh saat demam, menghambat kadar prostaglandin berlebih untuk mengurangi rasa nyeri, membantu penyempitan pembuluh darah untuk melegakan hidung tersumbat, hingga meringankan alergi.

Setidaknya paratusin memiliki 2 sediaan bentuk, yaitu tablet dan sirup dengan bahan aktif dan dosisnya yang masing-masing memiliki isi kandungan, yaitu :

Komposisi paratusin tablet :

  • Noscapine 10 mg
  • Chlorpheniramine maleate atau CTM 2 mg
  • Glyceryl guaiacolate 50 mg
  • Paracetamol 500 mg
  • Phenylpropanolamine HCl 15 mg

Komposisi paratusin sirup, setiap 5 ml mengandung :

  • Noscapine 10 mg
  • Chlorpheniramine maleate atau CTM 2 mg
  • Glyceryl guaiacolate 25 mg
  • Paracetamol 125 mg
  • Succus liquiritiae 125 mg
  • Pseudoephedrine HCl 7.5 mg

Peringatan Sebelum Mengonsumsi Paratusin

Yang sangat perlu teman-teman ketahui, penggunaan paratusin tidak boleh ditujukan bagi orang yang memiliki reaksi alergi terhadap salah satu atau beberapa bahan kandungan obat paratusin. Selain itu, untuk menghindari hal berbahaya, kita juga harus memperhatikan beberapa hal berikut sebelum mengonsumsi paratusin, yaitu diantaranya :

  • Diskusikan dengan dokter lebih dulu, jika teman-teman memang merupakan perokok aktif dan meminum alkohol.
  • Bicarakan dengan dokter jika memang seorang yang rutin berkendara, sebab bahan aktif chlorpheniramine maleate memiliki efek sedatif yang menyebabkan kantuk.
  • Konsultasikan dengan dokter jika mempunyai riwayat penyakit liver, ginjal, atau pada pembuluh darah.
  • Konsultasikan dengan dokter jika teman-teman pernah atau sedang menderita hipertensi atau penyakit jantung, hipertiroid, diabetes, asma, atau gangguan prostat.
  • Konsultasikan dengan dokter jika memiliki riwayat penyakit stroke dan obesitas.

Amankah Paratusin untuk Ibu Hamil dan Menyusui?

Penggunaan paratusin untuk ibu hamil dan menyusui harus dibicarakan terlebih dahulu dengan dokter. Selain karena metabolisme tubuh yang cenderung berbeda dari biasanya, beberapa bahan aktif paratusin pun bisa berpengaruh terhadap perkembangan janin dan ASI.

Kandungan phenylpropanolamine pada paratusin sediaan tablet diketahui termasuk obat kategori C yang mana percobaan pada hewan menunjukkan adanya efek samping perubahan fungsi organ janin dalam kandungan. Kandungan CTM pun bisa terserap dan berpengaruh terhadap produksi ke dalam ASI. Begitu pula dengan kandungan noscapine yang belum diketahui apakah aman untuk ibu menyusui atau tidak.

Dosis dan Aturan Pakai Paratusin

Meskipun paratusin bisa langsung digunakan tanpa resep dokter, namun supaya tetap aman, teman-teman harus memperhatikan petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan. Secara umum, dosis dan aturan pakai obat paratusin sesuai sediaan dan usia adalah sebagai berikut :

Sediaan tablet

  • Dewasa : 1 tablet diminum 3 kali sehari.
  • Anak-anak usia 6 hingga 12 tahun : berikan ¼ hingga ½ tablet dan diminum 3 kali sehari.

Sediaan sirup

  • Anak-anak usia 6 hingga 12 tahun : berikan 1 hingga 2 sendok takar (5-10 ml) dan diminum 3 hingga 4 kali sehari.
  • Anak-anak usia 1 hingga 6 tahun : berikan ½ hingga 1 sendok takar (2.5-5 ml) dan diminum 3 hingga 4 kali sehari.

Cara Mengonsumsi Paratusin

Perlu diketahui, penggunaan paratusin bukan sebagai penyembuh atau mempercepat penyembuhan penyakit, namun hanya membantu meredakan gejalanya supaya tidak bertambah parah. Selain itu, kita juga tidak diperkenankan menambah atau mengurangi dosis penggunaan paratusin sembarangan. Sebab, dapat menyebabkan efek berbahaya bagi kesehatan.

Adapun cara untuk mengonsumsi paratusin yaitu bagi teman-teman yang memiliki sensitivitas lambung, makanlah terlebih dahulu agar obat tidak menyebabkan efek samping lebih parah. Minum paratusin tablet dengan bantuan air putih dan langsung telan. Untuk paratusin sediaan sirup, sesuaikan dosis dengan sendok takar dan minumlah air putih setelah menelan paratusin sirup.

Efek Samping Paratusin

Penggunaan paratusin mungkin dapat menyebabkan beberapa efek samping ringan sebagai berikut :

  • Mengantuk
  • Pusing
  • Mulut terasa kering
  • Mual
  • Muntah

Maka untuk meminimalisir efek samping tersebut, kita bisa memperbanyak asupan air putih dan istirahat cukup. Jika merasakan efek samping lebih parah, segera hentikan pemakaian paratusin dan kunjungi dokter. Beberapa efek samping kategori beratnya, yaitu :

  • Ruam dan gatal-gatal pada kulit.
  • Pembengkakan di wajah, lidah, atau leher.
  • Sesak napas.

Obat yang Tidak Boleh Diminum Bersamaan Paratusin

Diketahui, paratusin juga dapat berinteraksi dengan obat lain jika dikonsumsi secara bersamaan. Namun tetap hati-hati dan menghindari penggunaan obat berikut sebelum atau saat mengonsumsi paratusin, yaitu :

  • Antihistamin
  • Antidepresan golongan monoamine oxidase inhibitors (MAOI).
  • Antikoagulan oral.
  • Obat depresan sistem saraf pusat.


Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url